Berita

Siswa Siswi MAN 2 Pangandaran Mendapatkan Pengetahuan Kepemiluan Dari Panwaslu Kecamatan Langkaplancar

×

Siswa Siswi MAN 2 Pangandaran Mendapatkan Pengetahuan Kepemiluan Dari Panwaslu Kecamatan Langkaplancar

Sebarkan artikel ini

Berita Pangandaran(RagamNews) –Menjelang dilaksanakannya Pemilukada Tahun 2024, siswa siswi MAN 2 Pangandaran mendapatkan pembekalan kepemiluan sekaligus sosialisasi pengawasan partisipatif dari Panwaslu Kecamatan Langkaplancar.

Ketua Panwaslu Kecamatan Langkaplancar Muhammad Komara mengatakan, alhamdulilah kami jajaran Panwaslu Kecamatan Langkaplancar mendapatkan sambutan dengan baik di sekolah MAN 2 Pangandaran, sehingga kami bisa melakukan sosialisasi kepemiluan dan pengawasan partisipatif kepada siswa siswi MAN 2 Pangandaran.

“Kedatangan kami disambut dengan baik oleh MAN 2 Pangandaran, baik oleh para dewan guru maupun oleh para siswa sehingga kami bisa langsung memberikan materi mengenai kepemiluan teradap para siswa siswi yang merupakan pemilih pemula, ” Katanya 14/09/2024.

Objek pengawasan di wilayan Kecamatan Langkaplancar cukup luas sementara jumlah personel pengawas di masing- masing tingkatan terbatas, jadi sangat penting di lakukan kegiatan yang insya alloh mendorong partisipasi dari seluruh elemen masyarakat.

“Dengan kegiatan seperti ini diharapkan semua pihak termasuk sisa dan siswi MAN 2 Pangandaran berperan aktif sebagai pengasa partisipatif pada Pilkada nanti, “Paparnya.

Selain itu kita juga menyampaikan tentang regulasi kepemiluan, baik pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah.

“Tak lupa kita sampaikan tentang bahayanya money politik,,black campain,,isu sara dan berita hoaks karena hal itu mencemari dan mengotori demokrasi, ” Pungkasnya.

Sementata salah seorang Tokoh masyarakat Langkaplancar Anton Rahanto mrngatakan, pentingnya pengawasan partisipatif dalam mengawal Pemilu sangat diperlukan.

“Pengawas partisipatif sangat diperlukan tujuannya tentu untuk menciptakan Pemulu yang berintegritas dan demikratis, ” Katanya.

Meski telah dibentuk berbagai pengawas di berbagai tingkat namun masih saja ditemukan beberapa pelanggaran Pemilu baik yang dilakukan peserta partai politik, masyarakat maupun oleh penyelenggara itu sendiri sehingga Pemilu dianggap kurang berintegtitas dan kurang demokratis, dengan melibatkan pengawas partisipatif dari masyarakat yang independent diharapkan Pemilu yang demokratis akan terwujud.

“Dengan begitu maka akan tercipta Pemilu yang berintegritas, demikratis dan menghasilkan pemimpin yang amanah seperti yang diharapkan masyarakat, ” Pungkasnya.(En) *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *